Hutama Karya

Hutama Karya Siapkan Jalan Tol Trans Sumatra Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2026

Hutama Karya Siapkan Jalan Tol Trans Sumatra Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2026
Hutama Karya Siapkan Jalan Tol Trans Sumatra Sambut Libur Natal dan Tahun Baru 2026

JAKARTA - Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025–2026, PT Hutama Karya (Persero) memastikan kesiapan seluruh infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di wilayah Sumatera bagian Selatan. Perseroan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah titik strategis demi memastikan pelayanan prima bagi para pengguna jalan tol selama periode padat tersebut.

Kegiatan peninjauan lapangan atau site visit dilaksanakan di ruas Tol Palembang–Betung (Paltung), Tol Indralaya–Prabumulih, serta beberapa rest area yang sedang disiapkan untuk menunjang kelancaran arus kendaraan. Pengecekan dilakukan sebagai bentuk kesiapan perusahaan menghadapi lonjakan kendaraan selama libur akhir tahun.

Pengecekan Lapangan dan Keterlibatan Manajemen

Kegiatan site visit ini diikuti langsung oleh jajaran manajemen Hutama Karya. Hadir Executive Vice President (EVP) Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Dwi Aryono Bayuaji, EVP Divisi Pembangunan Jalan Tol Pulung Satyo Anggono, serta EVP Divisi Perencanaan Jalan Tol Iwan Hermawan.

Dalam kegiatan tersebut, para pimpinan memaparkan perkembangan proyek dan kesiapan pelayanan jalan tol di hadapan 32 peserta dari media nasional maupun daerah, termasuk perwakilan dari Lampung, Sumatera Selatan, dan Jambi. Momen ini menjadi ajang komunikasi terbuka antara perusahaan dan media sebagai jembatan informasi bagi publik.

“Media adalah mitra strategis kami untuk menyampaikan informasi pembangunan infrastruktur secara transparan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan publik mengetahui manfaat konektivitas yang dibangun melalui JTTS,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, pada 7 November 2025.

Progres Pembangunan Tol Palembang–Betung

Hutama Karya melaporkan bahwa hingga akhir Oktober 2025, progres fisik proyek Jalan Tol Palembang–Betung telah mencapai 73,84 persen. Sementara itu, pembebasan lahannya telah menembus angka 84,94 persen, menunjukkan percepatan yang signifikan dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

Tol Palembang–Betung sepanjang 69,19 kilometer akan menjadi jalur vital penghubung antara Palembang dan Betung, sekaligus memperkuat akses konektivitas menuju Provinsi Jambi. Ruas ini akan mempercepat waktu tempuh perjalanan sekaligus menjadi pendorong utama kegiatan ekonomi masyarakat di sepanjang koridor tol.

Berikut pembagian seksi proyek Tol Palembang–Betung:

Seksi TolRutePanjang (km)
Seksi 1Palembang – Rengas21,5
Seksi 2Rengas – Pangkalan Balai33
Seksi 3Pangkalan Balai – Betung14,69
Junction Tahap 2Ramp 4,6,84,07
Interchange Gandus-2,02
Interchange Pulo Rimo-3,83

Salah satu proyek penting di ruas ini adalah pembangunan Jembatan Musi yang menggunakan metode Box Girder Balance Cantilever. Pembangunan jembatan tersebut kini memasuki tahap penyambungan struktur utama dan diharapkan rampung sebelum masa libur Lebaran 2026.

“Kalau sebelumnya Palembang–Betung bisa ditempuh hingga tiga jam, nanti cukup satu jam saja. Kami memastikan pekerjaan berjalan tepat waktu dan memenuhi standar mutu tinggi agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat,” tambah Mardiansyah.

Fungsionalisasi dan Prediksi Lonjakan Arus Kendaraan

EVP Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol, Dwi Aryono Bayuaji, menambahkan bahwa beberapa ruas baru di Sumatera Selatan akan difungsikan secara terbatas pada masa Natal dan Tahun Baru 2025, serta Lebaran 2026 mendatang. Tujuannya agar distribusi arus kendaraan lebih merata dan tidak terjadi penumpukan.

“Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya one way, kali ini kami siapkan dua arah agar arus mudik dan balik lebih lancar,” ujarnya. Pihaknya juga menyiapkan posko siaga, peralatan darurat, serta petugas lapangan di setiap titik rawan kemacetan.

Hutama Karya memprediksi total kendaraan yang melintasi seluruh ruas tol Sumatra selama Nataru mencapai 2,1 juta kendaraan. Angka ini naik sekitar 1,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Khusus pada ruas Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka), lonjakan kendaraan diperkirakan mencapai 30,2 hingga 34 persen atau sekitar 780 ribu kendaraan.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 20–21 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 1–4 Januari 2026. Selama periode tersebut, potensi kenaikan lalu lintas diperkirakan bisa mencapai 47,2 persen dibanding kondisi normal harian.

Empat Ruas Tol Utama Sudah Beroperasi

Hutama Karya saat ini telah mengoperasikan empat ruas utama di wilayah Sumatera bagian Selatan. Keempat ruas tersebut menjadi tulang punggung mobilitas antarprovinsi yang menghubungkan Lampung hingga Bengkulu.

Nama Ruas TolPanjang (km)
Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka)189
Tol Palembang – Indralaya22
Tol Indralaya – Prabumulih64,5
Tol Bengkulu – Taba Penanjung17,6

Dengan total panjang mencapai 293 kilometer, jaringan tol ini menjadi urat nadi konektivitas di Sumatera bagian Selatan. Kehadiran jaringan tersebut tidak hanya mempercepat waktu tempuh, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada masyarakat sekitar.

Sebagai contoh, perjalanan dari Palembang ke Prabumulih kini hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit, padahal sebelumnya bisa memakan waktu lebih dari dua jam. Dampak positif juga terasa bagi pelaku UMKM yang kini dapat membuka usaha di area istirahat (rest area) dan mendapatkan peningkatan omzet signifikan.

Rest Area dan Pelayanan Pengguna Jalan

Beberapa rest area di JTTS kini menjadi pusat aktivitas ekonomi baru. Salah satu yang menjadi unggulan adalah Rest Area KM 56 Tol Indralaya–Prabumulih. Di tempat ini tersedia SPBU, musala, toilet bersih, dan area kuliner yang menyajikan hidangan khas daerah.

Sementara itu, di Rest Area KM 234 Tol Terpeka telah disiapkan fasilitas pengisian kendaraan listrik (EV Charging Station). Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Hutama Karya mendukung transisi menuju transportasi ramah lingkungan di Indonesia.

Selain fasilitas tersebut, layanan operasional 24 jam tetap disiagakan. Tersedia ambulans, kendaraan derek, patroli jalan raya, dan call center darurat bagi pengguna jalan yang membutuhkan bantuan kapan pun. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama masa libur panjang.

“Tol ini bukan hanya mempersingkat waktu tempuh, tapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Setiap ruas yang tersambung adalah denyut baru bagi pertumbuhan Sumatera,” ujar Dwi Aryono Bayuaji menegaskan.

Komitmen untuk Konektivitas dan Pertumbuhan

Dengan progres pembangunan yang terus dikebut dan persiapan layanan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2026, Hutama Karya menegaskan komitmennya dalam menghadirkan infrastruktur berkelas di Sumatera. Tujuannya bukan hanya memperlancar arus kendaraan, tetapi juga memperkuat konektivitas antardaerah serta menggerakkan ekonomi lokal.

Hutama Karya optimistis keberadaan Jalan Tol Trans Sumatra akan menjadi penggerak utama pertumbuhan kawasan barat Indonesia. Melalui sinergi pembangunan dan pelayanan, JTTS diharapkan menjadi simbol kemajuan Sumatera menuju era konektivitas yang semakin modern dan berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index