Airlangga

Pemerintah Pastikan Tak Ada Tambahan Stimulus di Akhir 2025, Airlangga: Rp30 Triliun BLT Sudah Cukup Dorong Ekonomi

Pemerintah Pastikan Tak Ada Tambahan Stimulus di Akhir 2025, Airlangga: Rp30 Triliun BLT Sudah Cukup Dorong Ekonomi
Pemerintah Pastikan Tak Ada Tambahan Stimulus di Akhir 2025, Airlangga: Rp30 Triliun BLT Sudah Cukup Dorong Ekonomi

JAKARTA - Menjelang penutupan tahun 2025, pemerintah menegaskan tidak akan menambah lagi stimulus ekonomi di kuartal IV. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan langkah ini diambil setelah menghitung secara matang efektivitas kebijakan yang sudah berjalan.

Airlangga menyebutkan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) tambahan senilai Rp30 triliun dinilai cukup untuk menjaga daya beli masyarakat dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menilai, dorongan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas fiskal pemerintah saat ini.

“Cukup stimulusnya, karena kita sudah hitung stimulus tambahan senilai Rp30 triliun,” ujar Airlangga kepada awak media di Jakarta, Rabu (5 November 2025).

Menurutnya, kebijakan tersebut sudah memperhitungkan kondisi makroekonomi dan berbagai indikator pertumbuhan yang masih berada di jalur positif. Dengan demikian, pemerintah tidak melihat urgensi untuk menambah lagi paket stimulus baru di penghujung tahun.

KUR Tetap Jadi Andalan Dorong Pertumbuhan Sektor Riil

Selain BLT, pemerintah juga terus menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp50 triliun. Airlangga menegaskan, dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha kecil dan menengah ini menjadi pilar penting dalam memperkuat sektor riil di berbagai daerah.

Program KUR diyakini mampu meningkatkan produktivitas serta memperluas lapangan kerja di tingkat akar rumput. Pemerintah berharap, aliran dana tersebut dapat mempercepat perputaran ekonomi di sektor-sektor yang berperan langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.

Belum lama ini, pemerintah juga menggelar akad massal KUR untuk sekitar 800 ribu debitur di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut menandai komitmen kuat pemerintah dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif.

“Kalau semuanya berjalan, sektor ini akan bergerak,” ujar Airlangga menegaskan.

Ia menambahkan bahwa kebijakan ini merupakan langkah nyata untuk menjaga momentum pertumbuhan, khususnya di tengah tantangan ekonomi global yang masih bergejolak. Pemerintah terus mendorong agar dana KUR terserap optimal dan berdampak langsung terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

Optimisme terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Airlangga optimistis perekonomian Indonesia masih berada di jalur yang benar untuk mencapai target pertumbuhan 5,2% pada tahun 2025. Ia menilai, serangkaian kebijakan fiskal dan moneter yang sudah diterapkan akan mulai menunjukkan hasil signifikan pada kuartal terakhir.

“On track, kita optimistis kuartal IV-2025 bisa naik,” kata Airlangga dengan penuh keyakinan.

Menurutnya, koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, serta lembaga keuangan terus diperkuat untuk memastikan stimulus yang ada benar-benar efektif. Pemerintah juga terus memantau pergerakan inflasi, tingkat konsumsi masyarakat, dan aktivitas industri sebagai indikator utama keberlanjutan ekonomi.

Di sisi lain, pemerintah mengakui bahwa tantangan global seperti perlambatan ekonomi dunia dan ketidakpastian geopolitik masih menjadi faktor eksternal yang harus diwaspadai. Namun, dengan ketahanan ekonomi domestik yang cukup kuat, Indonesia diyakini mampu menjaga stabilitas hingga akhir tahun.

Data Pertumbuhan Ekonomi dan Harapan ke Depan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 tercatat sebesar 5,04%. Angka tersebut sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 5,12%, namun masih tergolong solid di tengah tekanan global.

Airlangga menilai, perlambatan tersebut bersifat sementara dan akan pulih pada kuartal IV. Ia berharap stimulus yang telah digelontorkan, termasuk BLT dan KUR, akan mendorong konsumsi rumah tangga serta investasi dalam negeri.

“Pertumbuhan ini masih kuat, dan kita yakin tren positif akan berlanjut hingga akhir tahun,” ujar Airlangga.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok, memperkuat industri dalam negeri, serta meningkatkan ekspor untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Dengan fokus pada program yang sudah berjalan, pemerintah berharap masyarakat dapat merasakan manfaat nyata dari kebijakan ekonomi yang diterapkan sepanjang tahun.

Airlangga juga menambahkan bahwa dukungan terhadap sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tetap menjadi prioritas utama. Pemerintah ingin memastikan seluruh pelaku usaha memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Secara keseluruhan, langkah pemerintah menahan diri untuk tidak menambah stimulus baru mencerminkan keyakinan terhadap efektivitas kebijakan yang sudah dijalankan. Dengan total BLT senilai Rp30 triliun dan penyaluran KUR sebesar Rp50 triliun, pemerintah menilai dorongan fiskal yang ada sudah cukup kuat menjaga momentum pertumbuhan.

Meskipun tantangan ekonomi global masih membayangi, pemerintah tetap optimistis bahwa Indonesia mampu menutup tahun 2025 dengan kinerja ekonomi yang positif dan stabil.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index